 |
Pemuda untuk desa |
PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader
bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan
perubahan betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda
dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu
berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia
merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh.
Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang
di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia
pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah
dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang
malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh
Globalisasi yang penuh dengan tren.
Bung Hatta & Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis
melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu
mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan
sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga
kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu
biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara
keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara
tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan,
selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia
nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di
forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan
di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat,
sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk
menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi
disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak
mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
jadi intinya peran pemuda sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak
pemuda sekarang yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar
padahal dari pemuda lah timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah
bangsa menjadi besar. Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak
lepas dari kecanggihan teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah
dan cepat tanpa harus bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa
kenyataannya masih ada pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan
masyarakat seperti menjadi panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan dan
semacamnya.
Peran pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan
acara-acara atau kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan
lingkungan masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan
dahulu untuk memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut
berperan aktif dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali
peran pemuda untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok
individu yang masih berproduktif yang mempunyai jiwa optimis, berfikir maju,
dan berintelegtual. Dan hal yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara
melakukan perubahan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat
45 pemuda bisa merubah segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di
majukan oleh para golongan muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat.
banyak kewajiban pemuda yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya
diduniannya contoh dari peran pemuda dalam masyarakat ialah :
1) pemuda dalam mencegah HIV
2) kepemimpinan dalam negara dan lain lain
Reposisi Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus menempatkan pemuda
pada posisi pelatuk sekaligus pengawal perubahan. Semangat inilah semestinya terus
terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan. Indefendensi sebagai pilihan semangat
gerakan pemuda dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak boleh luntur dalam diri
setiap gerakan pemuda.
Pemuda jika didefinisikan sebagai masyarakat (social human) yang memiliki
kesadaran organik dan senantiasa bergerak dalam kerangka kelembagaan, pada era
desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat menginternalisasi kembali
efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran apa yang semestinya diambil
oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah, pemuda perlu mereposisi dan
mendefinisikan ulang gerakannya.
Posisi pemuda yang sangat strategis dalam pembangunan daerah, lebih jauh harus
diturunkan dalam bentuk lebih nyata. Seperti sifat, “primordialnya”
(lahiriahnya) pemuda yang pada puncak mobilitas gerakan paling tinggi, sangat
berpeluang mengisi peran perekat antar wilayah. Peran mengintegrasikan elemen
masyarakat daerah dalam pembangunan juga menjadi pilihan yang seharusnya mampu
dilakukan dengan baik. Pola gerakan yang memadukan antara mobilisasi
kepentingan masyarakat kedalam kebijakan pembangunan daerah
(pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat lokal, dan Kontrol sekaligus
peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah, tidak mustahil untuk menjadi
pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.
Pemuda dan pembangunan Daerah
Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan
wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah, membuka kesempatan bagi
setiap masyarakat mengisi pembangunan daerah. Pemuda sebagai elemen penting
masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai
setiap kebijakan pembangunan daerah. Disinilah pentingnya pemuda memposisikan
diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan daerah saat ini.
Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan,
pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang
menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan
peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran
strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi
pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek
desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah,
perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi
(pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan
pilihan strategis bagi pemuda.
Sepatutnya, pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu
inisiasi dari pemerintah daerah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan
daerah. Menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan daerah dalam era
desentralisasi ini, sangat terbuka bagi pemuda. Pemuda yang mampu membaca
tanda-tanda zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan
kelembagaan lokal, guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat tuk
terlibat aktif mendorong percepatan pembangunan daerah.
Akhirnya, pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan cita-cita kemerdekaan akan
kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat demokrasi oleh dan untuk
rakyat, di era desentralisasi ini, ada dipundak para pemuda. (sumber : acepwahyuhermawan79.blog.com )