Perayaan Hari Jadi Jepara Relatif Sepi
Perayaan hari jadi Jepara
ke-467 tak semeriah tahun lalu. Puncak peringatan yang dilakukan dengan
kirab budaya dari Pendapa Kabupaten menuju Makam Mantingan, Sabtu
(9/4), hanya diikuti oleh pertunjukkan budaya dari beberapa kecamatan.
Warga yang menyaksikanpun tak sepadat tahun lalu.
Puncak peringatan mulai dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB di halaman
pendapa. Usai pertunjukkan drama kolosal yang mengisahkan perjuangan
Ratu Kalinyamat memakmurkan rakyatnya, Bupati Jepara Akhmad Marzuqi
menyerahkan luwur (kain penutup) baru untuk Makam Ratu Kalinyamat di
Mantingan, menggantikan penutup lama.
Selanjutnya, kain itu dibawa oleh pasukan pembawa luwur hingga Makam
Mantingan. Sementara Bupati dan Wakil Bupati beserta Forkompinda dan
semua jajaran SKPD mengikuti berjalan kaki hingga Tugu Kartini dan
selanjutnya naik kendaraan untuk mengikuti prosesi buka luwur.
Adapun peserta arak-arakan yang terdiri dari wakil beberapa kecamatan dan sekolah berjalan kaki hingga Makam Mantingan.
Dimintai tanggapan mengenai sepinya kirab buka luwur, Kabid
Kebudayaan pada Dispartabud Jepara Agus Tri Harjono menyampaikan, jika
ada perbedaan tema untuk tahun ini. Namun demikian, secara umum,
konsepnya tetap sama. Yakni berupa pertunjukkan budaya sebelum
berangkat, prosesi penyerahan luwur baru ke luwur lama, serta
arak-arakan.
“Memang peserta kirab lebih sedikit. Tapi tak mengurangi substansi,” kata Agus.
Kirab Buka Luwur pada perayaan HUT Jepara tahun lalu memang lebih
meriah. Hampir semua kecamatan menjadi peserta kirab. Tak hanya itu,
masih ditambah lagi dengan hadirnya delegasi dari sejumlah sekolah dan
kabupaten tetangga.
(sumber:suarajepara/10-04-2016)